Kamis, 14 Mei 2009

Ketika Namaku Adalah Candreswari

Candreswari--> candra 'bulan' dan iswari 'ratu'.
Candreswari--> ratu bulan.

Wahai kawan, kau pernah melihat bulan? Kapan? Dimana? Jawablah iya, aku pernah, aku melihanya di malam hari, di langit yang tinggi sana. Bagaimana menurutmu? Kau suka? Jawablah, bulan itu indah dan aku menyukainya, aku juga suka memandanginya.

Wahai kawan, kau suka dengan kebohongan? Jawablah, aku sangat benci dengan kebohongan dan aku menghindari hal tersebut.

Wahai kawan, panggil aku Candreswari. Aku berteman dengan kejujuran. Banyak orang ketika siang hari yang hidup dengan kebohongan-kebohongan. Mereka sedang sedih tapi mereka tampak selalu tersenyum di siang hari, tapi ketika hendak tidur mereka menangis. Mereka bertanya, "Kenapa harus aku yang menanggung kesedihan ini? Kenapa harus aku?" Mereka tetap bersedia menjalankan perintah bos, walaupun bosnya itu selalu dan selalu menguras tenaga mereka seharian. Malam harinya mereka tertidur lelap karena kecapekan. Tahukah kau siapa teman yang setia menemani? Hai... lihat itu ada bulan.

Ya... Candreswari suka dengan kejujuran. Kepada mereka yang jujur bahwa mereka sedang sedih, mereka yang sedang lelah, mereka yang tersiksa, mereka yang kesepian, mereka yang merindu akan sesuatu, mereka yang...katakanlah kawan!

Tiap insan itu punya Candreswarinya masing-masing. Jika bulan itu adalah ciptaan Tuhan, maka syukurilah dan nikmatilah dengan cara-caramu sendiri. Panggil saja aku Candreswari.

Ketika Namaku Adalah candreswari

Senin, 09 Maret 2009

Tembang Wong Kasmaran

Ora ana swara rebab
ngiris-iris atiku
kajaba swara mijil
saka dhasaring kalbuku
aku tresna kowe cah ayu
alah alah gombal mukia
emoh aku
grrrr....